Analisis dan Peramalan Produksi Kayu Manis di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.32530/jace.v8i2.5Keywords:
ekspor, Indonesia, kayu manis, peramalan, produksiAbstract
Indonesia adalah salah satu produsen kayu manis terbesar di dunia, dengan produksi yang didominasi oleh perkebunan rakyat. Pada tahun 2021, luas areal perkebunan mencapai 88.188 hektar dengan produksi 52.260 ton. Meskipun 55,94% dari areal tersebut merupakan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang menjanjikan potensi pertumbuhan di masa depan, tren produksi menunjukkan adanya penurunan, sehingga perhatian serius terhadap sektor ini sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memprediksi pergerakan produksi kayu manis di Indonesia menggunakan metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) guna mendukung perencanaan strategis. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data deret waktu produksi kayu manis tahunan dari tahun 1967 hingga 2023. Metode analisis deret waktu yang digunakan adalah ARIMA dengan mengikuti tahapan Box-Jenkins, diawali dengan uji stasioneritas data menggunakan Augmented Dickey-Fuller (ADF). Proses analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Stata 17. Setelah data distasionerkan dengan differencing satu kali (d=1), model ARIMA(0,1,1) terpilih sebagai yang terbaik karena memiliki nilai AIC dan BIC terendah serta lolos uji diagnostik. Hasil peramalan menunjukkan produksi kayu manis diproyeksikan meningkat dari 50.899 ton pada tahun 2024 menjadi 53.826 ton pada tahun 2028 dengan tingkat akurasi baik, terbukti dari nilai MAPE sebesar 14%. Proyeksi peningkatan produksi ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia dan memperkuat posisinya di pasar global.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Faishal Permana, Akhmad Rizqul Karim, Anggi Fitria Cahyaningsih, Ernes Septina Azizi, M Aris Pujiyanto, Dwi Putriana N K, Muhamad Solekan (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
